Pages

Friday, September 2, 2016

3 September 2016 bertepatan dengan kejadian penting dalam sejarah dunia

Tepat pada 3  September tercatat beberapa kejadian penting dalam sejarah dunia. Dalam “On The Day” kali ini kami akan merangkum beberapa kejadian penting yang terjadi hari ini tanggal 3 September 2016.
3 September 301
Didirikannya Republik San Marino oleh Santo Marinus yang merupakan republik tertua di dunia dan negara terkecil nomer 5 di dunia. Dikelilingi oleh Italia. Santo Marinus adalah tukang batu kritiani yang kabur pada saat penganiyaan agama oleh kaisar Romawi Diokletianus.
3 September 1783
Berakhirnya perang Rovolusi A.S. Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh wilayah yang saat ini menjadi Kanada Utara, Florida di Selatan, dan Sungai Mississippi di Barat. Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang diikuti serangkain pertukaran teritori.
3 September 1971
Qatar memperoleh kemerdekaan dari Britania Raya yang sebelumnya dijadikan tempat transit kapal dagang sebelum menuju India. Setelah kemerdekaan Qatar, melepaskan penguasaan politik namun tetap meneruskan penguasaan ekonomi di Qatar. Hal itu tidak di biarkan oleh Qatar dengan membentuk Federasi Arab Teluk bersama Bahrain.
3 September 1997
Vietnam Airlines penerbangan 815 (Tupolev Tu-134) mengalami kecelakaan sat mendekati bandara Phnom Penh yang menewaskan 64 orang. Pesawat yang di buat pada tahun 1984 ini jatuh pada pendekatan akhir sekitar 800 meter (0,5 mil) dari landasan pacu yang berangkat dari kota Ho Chi Minh.
3 September 2014
Terjadi hujan lebat dan banjir bandang yang menewaskan lebih dari 200 orang di seluruh India dan Pakistan.
3 September 1961

Hari kelahiran musisi legendaris indonesia yaitu Iwan Fals yang memiliki penggemar yang mengatasnamakan OI (Orang Iwan) atas ada yang menyebut Orang Indonesia. Tepat Hari ini adalah Hari ulang tahun Iwan Fals yang ke 55 tahun

Wednesday, August 31, 2016

2 September 2016 bertepatan dengan kejadian penting dalam sejarah dunia

Tepat pada 2  September tercatat beberapa kejadian penting dalam sejarah dunia. Dalam “On The Day” kali ini kami akan merangkum beberapa kejadian penting yang terjadi hari ini tanggal 2 September 2016.

2 September 1856
Tragedi Tianjin merupakan ledakan gudang kimia di kota pelabuhan Tianjin, China yang memakan 112 orang tewas, 721 korban luka. Telah dilaporkan terdapat gas kimia  beracun sodium sianida di lokasi kejadian.

2 September 1945
Berakhirnya Perang Dunia 2 yang di tandai dengan ditandatanganinya oleh pejabat Jepang di atas kapal tempur Amerika Serikat Missouri. Namun, beberapa pos komando terpencil di pelosok-pelosok Asia menolak hal tersebut hingga bertahun-tahun. Para sejarahwan saling berdebat karena etika penggunaan Bom Atom.

2 September 1945
Vietnam telah menyatakan kemerdekaannya dan membentuk Republik Demokratik Vietnam. Dengan ditandainya penyerahan Raja Boneka Jepang yang berada di Vietnam dengan menyerahkan kekuasaannya. Dan tepat di hari itu Ho Chi Minh mengumumkan kemerdekaan vietnam yang berpusat di Hanoi.

2 September 1992
Gempa Bumi di lepas pantai Nikaragua pada pukul 18.16, beberapa kerusakan juga dilaporkan di Kosta Rika. Setidaknya 116 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Gempa yang terletak di zona stres dan deformasi. Ini menciptakan tsunami tidak proporsional besar untuk besarnya gelombang permukaan.

2 September 1973
Penemuan asteroid 2005 Hencke oleh astronom Swiss yaitu Paul Wild dari Observatorium Zimmerwarld di Universitas Bern. Asteriod ini dinamai dari astronot amatir Jerman yaitu Karl Ludwig hencke (1793 – 1866).

2 September 1998
Swissait penerbangan 111 jatuh di Peggys Cove, Nova Scotia. Semua penumpang dan awak pesawat berjumlah 229 tewas. Peggy Cove merupakan kampung pedesaan kecil yang digunakan sebagai wisata pantai terkenal, walaupun penduduknya masih bekerja sebagai nelayan lobster dan menampilkan ciri pedusunan. Terdapat mercusuar klasik berwarna merah-putih di atas tempat bercadas yang kini tak di gunakan lagi. Untuk memperingatinya, maka di bangun 2 monumen dibangun di The Whalesback dan Bayswater.


Sunday, August 28, 2016

1 September 2016 bertepatan dengan kejadian penting dalam sejarah dunia

Tepat pada 1  September tercatat beberapa kejadian penting dalam sejarah dunia. Dalam “On The Day” kali ini kami akan merangkum beberapa kejadian penting yang terjadi hari ini tanggal 1 September 2016.

1 September 1256
Kujo Yoritsune, shogun Jepang meninggal. Shogun merupakan panglima tertinggi pasukan ekspedisi. Meskipun pejabat shogun berperan sebagai kepala pemerintah penguasa Jepang, kenyataannya Pejabat Shogun diangkat dengan perintah Kaisar.

1 September 1878
Alexander Graham bell merekrut Emma Nutt menjadi operator telepon perempuan pertama di dunia ke Boston Telepon Dispatch Company. Pada bulan Januari 1878 Perusahan Telepon Dispatch Boston telah mulai mempekerjakan anak laki-laki sebagai operator  telepon yang di mulai oleh George Willard Croy (suami Emma Nutt).

1 September 1902
A Trip to the Moon, dianggap salah satu yang pertama film sains fiksi yang dalam bahasa Prancis menjadi “Le Voyage dan la Lune” merupakan film bisu berbahasa Prancis yang di sutradarai oleh Georges Méliès. Terinspirasi dari berbagai novel, dan film ini sukses pada perilisannya bahkan banyak di bajak oleh negara lain termasuk Amerika Serikat.

1 September 1923
Gempa bumi besar di Kanto Jepang memakan korban jiwa kurang lebih 105.385 dan 37.000 orang hilang diperkirakan tewas. Kekuatan gempa antara 7,9 sampai 8,4 skala Richter, kerusakan pada wilayah Konto (Tokyo), pelabukan kota Yokohama dan sekitarnya.

1 September 1939
Merupakan mulainya perang dunia II yang di awali oleh Nazi Jerman yang berlangsung mulai 1939 sampai 1945. Banyak negara besar yang terlibat di perang ini, termasuk kekuatan besar yaitu sekutu dan poros. Perang ini melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa  yang menjadikan perang dunia II ini merupakan konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

1 September 1948
Merupakan kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia yang berawal dari kota Bukit Tinggi, Sumatra Barat, di mana Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II. Terjadi pengungsian besar-besaran karena rakyat Indonesia menjauhi titik peperangan. Untuk menghindari penyusup, polisi menggeledah para pengungsi. Namun para wanita tidak mau bila di geledah oleh laki-laki, maka dipilihlah 6 gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau yang bisa menggeledah.

1 September 1991
Uzbekistan menyatakan merdeka dari Uni Soviet. Terletak antara Asia Tengah dan Eropa Timur, dengan bahasa resmi yaitu bahasa Uzbek yang merupakan bahasa Turkik namun bahasa Rusia tetap digunakan secara luas.

Sejarah ADHD / GPPH (Hiperaktif)

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sebenarnya sudah dikenal  lama oleh masyarakat, tetapi dengan istilah yang berbeda. Sejarah gangguan ADHD / GPPH telah mendapatkan berbagai label, mencerminkan berbagai pandangan tentang penyebab (etiologi) nya.
Apabila melihat terminologinya, kita dapat mengelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama, dengan istilah “Minimal Brain Damage” dan “Minimal Brain Dysfunc-tion”, mencerminkan gagasan mengenai asumsi tentang penyebab gangguan, dan kedua, dengan terminologi seperti “Hy-perkinetic Reactions of Childhood”,”Hyperkinetic Child Syn-drome”, dan “Attention Deficit Hyperactivity Disorder”, menggambarkan tingkah laku yang dilihat dalam gangguan ini (Declerq,1994).
Adapun sejarah terminologi ADHD/GPPH adalah sebagai berikut :
- Pada tahun 1930 sampai 1960, gangguan ini dikenal oleh masyarakat dengan istilah Minimal Brain Damage (MBD). Istilah ini mengacu pada kerusakan otak. Penjelasannya, beberapa anak dengan masalah hiperaktivitas, perhatian, dan konsentrasi menunjukkan luka otak yang jelas (EEG), sementara anak-anak lain dengan masalah yang sama tidak menunjukkan luka otak. Menurut beberapa ahli, hal ini mungkin disebabkan oleh kecilnya kerusakan pada otak, sehingga tidak bisa terdeteksi oleh EEG (Electro Encepalo Grafi). Diasumsikan bahwa dalam kelompok ini, kerusakan disebabkan oleh ksulitan selama kelahiran (hypoxia), trauma, atau infeksi virus pada hari-hari pertama bayi setelah lahir.
- Pada tahun 1960, istilah Minimal Brain Damage diganti dengan Minimal Brain Dysfuction karena “kerusakan” tidak bisa ditemukan dalam semua kasus. Istilah ini mengacu pada gangguan fungsi. Hal ini mungkin disebabkan tidak berfungsinya bagian-bagian tertentu pada otak (tidak berfungsi thalamo-frontal) dan kemudahan (Facilitation) yang diakibatkan oleh kekurangan neouro-transmiter (misalnya dopamine dan noradrenalin). Anak dapat mencegah perilakunya, tetapi tidak pada waktu yang tepat, yang dapat mengakibatkan impulsivitas. Pandangan lain mengacu pada perkembangan sistem saraf sentral otak yang terlambat (jaringan myelin yang tidak berfungsi).
- Pada tahun 1960 sampai 1969, perhatian terhadap gangguan ini lebih ditekankan pada hiperaktivitas, dan istilah yang resmi adalah istilah yang dicantumkan dalam DSM-II, yaitu Hyperkinetic Reaction of Childhood Syndrome.
- Sejak tahun 1970, perhatian lebih ditekankan pada kurangnya kemampuan untuk memperhatikan dan impulsivitas sehingga dalam DSM-III (1980) disebut sebagai Attention Dificit Disorder, dengan atau tanpa hiperaktivitas. (Douglas,1980) menggambarkan anak-anak tersebut sebagai anak-anak yang menderita ketidakmampuan untuk “stop,look,listen and think”.
Bila diperhatikan, terjadi adanya evolusi berfikir mengenai gangguan dari kerusakan organis (damage), lewat gangguan fungsional ( dysfunction), ke cognitive deficit.
Istilah tersebut mulai ditinggalkan setelah perhatian para ahli ditekankan pad gangguan motivasi dan penguatandalam tingkah laku. Selain itu, hal ini masih didukung oleh adanya kenyataan bahwa Attention Deficit Disorder selalu diikuti oleh adanya hiperaktivitas. Oleh karena itu, dalam DSM-II-R (1987) gangguan tersebut dimuat sebagai gangguan kategori tersendiri, yaitu Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD. Sedangkan ADD-H termasuk kategori yang lain yang disebut dengan Undifferetiated Attention Deficit Disorder.
ADHD / GPPH tidak mungkin disebabkan oleh satu faktor saja, mengingat kompleksitasnya gangguan, melainkan oleh interaksi banyak faktor.

Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT

Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah  SWT
Dalam dunia Islam, Nabi Sulaiman kaya dengan menjadi raja, maka Nabi Yusuf kaya dengan menjadi menteri. Sementara itu, Nabi Muhammad sendiri kaya dengan menjadi entrepreneur. Ternyata inilah cara paling masuk akal bagi seluruh umat manusia di segala zaman untuk mendapatkan kekayaan.yap, dengan menjadi entreprenuer.
Nabi Muhammad bukanlah contoh satu-satunya. Turut serta pula istri dan sahabat-sahabatnya. Sebut saja, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Mushab bin Umair. Mereka benar-benar entrepreneur! Dan mereka benar-benar kaya! Bahkan Abdurrahman bin Auf karena keahlian dan kekayaannya sebagai entrepreneur, pernah ditugasi untuk mengimbangi dominasi kaum Yahudi di pasar Madinah.
Selain mendapatkan kekayaan dari perniagaan, Nabi Muhammad juga mendapatkan kekayaan dari pernikahan dengan Siti Khadijah dan kenabiannya, berupa fai, al-shafi, dan al-sahm. (Untuk lebih jelasnya mengenai istilah-istilah ini, silahkan baca literatur-literatur lainnya). Dan itu semua belum termasuk hadiah-hadiah berharga dari pembesar-pembesar yang dikirimkan kepadanya, persis seperti yang diceritakan oleh pakar ekonomi syariah, Syafii Antonio, dalam sebuah bukunya.
Apabila dirupiahkan untuk konteks sekarang, maka Nabi Muhammad adalah seorang miliarder. Betul sekali, seorang miliarder. Kalaupun ia pernah miskin, itu pin hanya beberapa tahun saja. (ironisnya, sisi inilah yang selalu diekspos sejak zaman penjajahan dulu sampai sekarang).
“Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.” Itulah salah satu pesan penting Sang Nabi. Kenapa? Karena kekayaan dapat memudahkan kita dalam beribadah. Misalnya saja, untuk berjihad, bersedekah, berzakat, berhaji, berumrah, menafkahi keluarga, mencukupi kebutuhan ahli waris, mencari guru-guru (mursyid), menuntut ilmu, menegakkan ekonomi syariah, membangun sarana umat, dan meningkatkan bargaining position umat.
Nabi Muhammad pernah ditopang kekayaan dalam berdakwah. Di antaranya, ia punya unta dari jenis terbaik (al-qashwa) dan keledai pilihan, sehingga memudahkan perjalanan dan perjuangannya. Wajar kan?
Akan tetapi, walaupun kaya, ia tetap bersahaja. Betul-betul bersahaja. Alih-alih bermewah-mewah, ia malah memanfaatkan hampir seluruh hartanya untuk tujuan jihad dan sedekah. Dengan pola hidup sedemikian, maka ketika wafat ia tiada meninggalkan warisan, tiada pula ia meninggalkan utang. Kalaupun ada seseorang yang ia tinggalkan, itu tidak lain tidak bukan adalah Al-Quran dan sunnah.
Jadi, kekayaan sama sekali tidak identik dengan kejahatan, seperti persangkaan negatif banyak orang. Ia bagaikan pisau, yang dapat berdampak buruk atau sebaliknya dapat pula berdampak baik. Yah, bergantung pada siapa yang memegangnya. Satunya isu tunggal yang perlu digarisbawahi di sini hanyalah dari mana dan untuk apa kekayaan tersebut. Hanya itu. Dan Nabi Muhammad telah menunjukan semuanya, dari A sampai Z. Betul-betul semua.
Melalui cuplikan kisah tadi, pahamlah kita bagaimana Nabi Muhammad mengelola kekayaan, betapa ia menjadikan kekayaan itu sebagai alat, bukan sebagai tujuan. Sekurang-kurangnya ada tiga tujuan yang sama sekali tidak boleh diabaikan dan dilalaikan oleh manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya, baik dalam bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, ibadah (kepada Allah). Kedua, khalifah (bermanfaat bagi sesama). Ketiga, dakwah (teladan bagi sesama).
Perlu pula diresapi betul-betul bahwa pada dasarnya manusia memang makhluk yang ingin untung. Akan tetapi, itu sama sekali bukan salah kita. Pasalnya, yang Maha Pencipta-lah yang mengajari kita demikian. Betulkan? Dia yang menjanjikan surga, Dia pula yang menjanjikan pahala. Dengan demikian pada akhirnya, mencari untuk menjadi naluri kita. Yah, sah-sah saja.
Dalam Al-Quran pun tersurat, “Bilamana Shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah engkau di muka bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya supaya engkau beruntung.” Disambung dengan ayat yang lain, “Kami jadikan siang itu untuk mencari nafkah.” Ada pula ayat lainnya,”Tiada dosa atas engkau untuk memperoleh kekayaan dari Tuhan engkau.”

Monday, August 22, 2016

Nabi Muhammad : " BERDAGANGLAH ENGKAU, KARENA 9 DARI 10 BAGIAN KEHIDUPAN ADALAH PERDAGANGAN "

Di dalam al – quran ditegaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri. Disampaikan pula di ayat yang lain bahwa tiada yang manusia dapatkan, kecuali apa yang ia usahakan. Itu artinya, manusia diizinkan dan dimampukan oleh Allah untuk memperbaiki keadaan, termasuk menjadi pribadi yang mandiri.
Ada pula ayat yang menggaris bawahi bahwa sungguh di dalam kesukaran itu terdapat kemudahan, karena itu selesaikanlah tugas dan giatlah bekerja. Nabi Muhammad pun pernah wanti-wanti,”sesungguhnya Allah Swt. Menyukai hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa yang bersusah payah mencari nafkah demi keluarganya, maka dia serupa dengan seorang pejuang fisabilillah.
Nah, terkait kemandirian dan entrepreneurship, ada baiknya kita menyimak kisah seorang sahabat. Abdurrahman bin Auf, namanya. Ketika berangkat hijrah dari Mekkah ke Madinah, ia tidak mengantongi bekal sama sekali. Setiba di madinah, ia pun ditawari sebidang kebun kurma. Alih-alih menyetujui tawaran tersebut, ia malah minta ditunjukkan jalan menuju pasar.
Fenomena ini sungguh menarik. Rupa-rupanya Abdurrahman bin Auf lebih memilih mencari kail ketimbang menerima ikan. Tidak berapa lama kemudian, ia berhasil menjadi seorang entrepreneur. Bukan sembarang entrepreneur, melainkan entrepreneur yang kaya raya. Bahkan sewaktu peperangan terjadi, tidak sedikit yang ia sedekahkan untuk para pejuang.
Bukankah kemandirian dan entrepreneurship juga telah dicontohkan dengan sempurna oleh Nabi Muhammad SAW lebih dari 1.400 tahun yang silam? Tatkala berusia 8 tahun – meski yatim piatu – Muhammad cilik sudah menjadi penggembala yang mandiri. Umur 12 tahun – katakanlah kelas 6 SD – ia sudah menjadientrepreneur dan sudah berdagang sampai ke Syiria. Tidak cukup sampai di situ. Umur 25 tahun, ia sudah menjadi entrepreneur yang kaya raya dan sudah berdagang ke luar negeri tidak kurang dari 18 kali.
Bayangkan saja, jangkauan perdagangan Muhammad muda mencapai Yaman, Syiria, Busra, Iraq, Yordania, Bahrain, dan simpul-simpul perdagangan lainnya di jazirah Arab. Sekedar catatan, ketika itu ia belum diangkat sebagai rosul. Hitung punya hitung, lebih lama ia berkiprah sebagai entrepreneur ketimbang sebagai nabi. Tepatnya, 25 tahun banding 23 tahun. Dalam perkembangannya, ia pun diakui sebagai entrepreneur yang sangat terpercaya, sehingga digelari Al – Amin.
Saat menikah, ternyata ia sanggup menyerahkan 20 unta muda sebagai mas kawin. Jika di rupiahkan untuk konteks sekarang, maka jumlah mas kawinnya sekitar satu miliar rupiah. Luar biasa! Padahal semasa merintis bisnis, ia tidak mengantongi modal sepeser pun. Nah, apa rahasianya? Tidak lain, tidak bukan, rahasianya terletak pada kepercayaan. Berbekal kepercayaan itulah, ia mengelola mdal orang lain dengan sistem upah ataupun bagi hasil.
Begitulah, Nabi Muhammad adalah seorang entrepreneur. Demikian pula istrinya dan sahabat-sahabatnya. Islam pun masuk ke tanah air, dibawa oleh para entrepreneur Muslim dari Timur Tengah dan China, yang kebetulan singgah di tanah air. Tidak terkecuali santri-santri zaman dulu, yang mengabdikan dirinya sebagai entrepreneur, kendati dalam lingkup yang terbatas.
Nbi Muhammad pun pernah berwasiat,”Berdaganglah engkau karena 9 dari 10 bagian kehidupan adalah perdagangan.”

Friday, August 19, 2016

Mengapa harus outbound ?

Sudah tidak di pungkiri lagi kalau kegiatan Outbound sudah banyak sekali yang tahu. Bahkan, outbound sudah dilakukan mulai dari anak usia dini hingga dewasa. Seperti hikmah yang didapat oleh Kurt Hahn, salah satu tujuan kegiatan outbound adalah team work dan solidaritas yang baik akan mampu menghadapi tantangan sebesar apapun.

"Bila kita ingin hal yang biasa maka lakukan dengan cara biasa dan bila ingin sesuatu yang luar biasa, maka lakukan dengan cara yang luar biasa pula!" Merupakan salah satu prinsip outbound itu sendiri dan cara luar biasa inilah yang akan kita pelajari di dalam kegiatan outbound.

Berikut ini beberapa alasan mengapa harus outbound :

1. Refreshing untuk keluar dari rutinitas
2. Membentuk karakter diri yang hebat
3. Melatih diri untuk dapat memaknai segala aktivitas
4. Meningkatkan kebersamaan
5. Digunakan untuk mambangun visi, misi dan nilai pribadi atau team
6. Memberikan motivasi
7. Digunakan untuk memunculkan potensi diri
8. Melatih jiwa kepemimpinan
9. Membangun tim yang solid
10. Meningkatkan kualitas diri dan tim
11. Memunculkan nilai-nilai positi dalam diri
12. Mengeluarkan nilai-nilai negatif dalam diri
13. Meningkatkan kualitas komunikasi dalam tim
14. Memberikan sudut pandang berbeda
15. Menumbhkan jiwa-jiwa pemberani
16. dll

Wednesday, August 17, 2016

Makna 71 tahun kemerdekaan Indonesia, bagaimana menurut anda?

Salam Satu Indonesia
Tujuh puluh satu Tahun sudah kita merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tetapi beberapa masyarakat masih banyak pertanyaan “apakah kita benar-benar merdeka?”. Mengacu pada tingkat kemiskinan di negara kita, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2016 mencapai 10,86% atau 28,01 orang, menurun 580.000 orang di banding Maret 2015 yang sebanyak 28,59 juta orang atau 11,22%. Sedangkan catatan kemiskinan tertinggi ada pada tahun 2006 dan Maret 2015.

Nah, setidaknya sebagai warga negara Indonesia, sepatutnya jangan sampai Nasionalisme kita terkikis oleh isu-isu yang melemahkan semangat. Berusaha berpikir positif dan melakukan yang terbaik untuk bangsa ini. Kritik bagi pemerintah harus selalu ada sebagai bahan evaluasi, bukan menjatuhkan beberapa pihak.

Untuk memotivasi saya pribadi, tidak ada salahnya mencoba memaknai angka 71 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Ada yang memaknai angka tersebut adalah angka bermakna negatif, tetapi kenapa saya harus berpikir negatif. Cari makna yang positif sajalah, misalkan 71 dalam Shio berarti berkelana, 71 dalam numerologi 7 berarti petualang dan ingin tahu sedangkan 1 berarti ego, bijaksana, pemimpin, pionir, dan ide. Untuk angka primer nya adalah 7 + 1 = 8, berarti hemat dan ahli strategi.

Sekali lagi, saya hanya berharap kita semua memaknai dengan hal yang positif saja sebagai semangat kita. Maka saya simpulkan untuk kemerdekaan Indonesia ke 71 tahun :
1. Mencari pengetahuan dan berpetualang untuk kemajuan bangsa ini
2. Bijaksana dalam menyikapi keadaan bangsa ini
3. Memunculkan ide-ide
4. dan berstrategi di segala bidang yang berkaitan dengan bangsa ini.

Sedangkan menurut Ketua MPR Republik Indonesia Zulkifli Hasan, “Tujuh puluh satu tahun Indonesia merdeka, kita harus saling respect dengan yang lain, hormat-menghormati, siapapun di republik ini, apapun latar belakang sukunya, mereka memiliki hak yang sama. Itulah arti 71 tahun kemerdekaan,” ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, selasa (16/8).

Lalu bagaimana anda memaknai kemerdekaan bangsa kita? Semoga apapun yang kita lakukan dan kita harapkan merupakan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Tak Semua Kreativitas itu indah

Dalam sejarah manusia, Ilmu Pengetahuan mampu merubah kehidupan manusia, entah menjadi baik ataupun buruk. berikut contoh hasil buruk dari kreativitas manusia. Menjelang penghujung abad 20 lalu, sekelompok ilmuwan di jepang berhasil  meniru struktur kimia feromon (zat perangsang) seks yang dilepaskan oleh kumbang lamellicorn jenis exomala orientalis dan anomala octienscostata. Feromon seks berfungsi untuk menarik lawan jenis saat musim kawin.



Feromon tiruan ini ternyata berhasil dengan gemilang. Kreativitas ilmuwan-ilmuwan di jepang terbukti mengagumkan. 1 gram kapsul feromon betina mampu menarik lebih dari 10.000 kumbang jantan dalam waktu 7,5 jam. Dapat dibayangkan, sepuluh ribu kumbang dalam waktu singkat telah berkumpul menjadi satu.

Dibalik kreativitas ini, ada kabar yang menyedihkan. Coba anda bayangkan, setelah semua kumbang berkumpul, tidak satu persatu, semua kumbang itu di bantai sekaligus. Peristiwa tersebut, menunjukkan pada kita bahwa betapa kreatifnya ilmuwan tersebut, tapi sekaligus memprihatinkan.
Puluhan tahun sebelumnya, ada berita serupa. Tahun 1905, Albert Einstein, menerbitkan tiga karya hasil kreativitasnya yang menghebohkan, salah satu di antaranya mengenai teori Relativitas. Pada maret 1916 ia menerbitkan hasil penelitiannya dalam Annalen der Physik, dengan artikel berjudul “ The Foundation of the General Theory of Relativity”. Kreativitas tersebut disambut dunia dengan decak kagum sekaligus perasaan bingung. Gagasannya sangat bagus namunsemuanya hanya teori. Ia mengklaim bahwa teorinya dapat menjelaskan alam semesta, tetapi yang disajikan hanya perhitungan matematis saja. Di mana tidak ada bukti nyata.
Kebingunan itu segera terjawab ketika pada tahun 1939, seorang fisikawan Denmark, Niels Bohr, menghubungi Einstein di Princeton dan menympaikan kabar yang mengejutkan bahwa rumusnya E = mc2, telah dibuktikan secara dramatis oleh para ilmuwan jerman yang membelah-belah atom dan bakal segera mampu membuat sebuah bom berkekuatan besar. Hal tersebut berujung pada meledaknya bom atom di Jepang yang memakan korban jiwa yang begitu besar.
Einstein meneteskan air mata. Ia tak menyangka bahwa hasil temuannya dan kreativitasnya telah di salahgunakan oleh orang lain. Dia memang kreatif, tetapi dia tidak setuju bila kreatifitasnya itu disalahgunakan untuk perbuatan tidak terpuji. Hal tersebut di sampaikannya kepada mahasiswa California Institute of Technology pada tahun 1938.
Dari kisah di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa se-kreatif apapun seseorang, harus tetap memahami konsekuensi atas kreativitasnya dan paham akan norma-norma kemanusiaan.
bukan hanya IQ(Intelegent Quotions) yang di butuhkan, tetapi EQ(Emotional Quotions) dan SQ(Spiritual Quotions) juga dibutuhkan untuk menentukan hal yang lebih bijak.

SETIAP ORANG ADALAH PEMIMPIN

Masih tentang otak kanan, bila sebelumnya kita membahas “mulailah dengan yang kanan”, berikut dengan sederet inventorinya semisal kreativitas, gurauan, peenceritaan, dan kiasan. Ketahuilah, salah satu kebiasaan Nabi Muhammad adalah pergi dan pulang lewat jalan yang berbeda. Kendati tujuan utamanya untuk menambah silaturahmi, ternyata dampak lainnya menurut kami adalah untuk mengasah kreativitas, salah satu inventori otak kanan.
Selanjutnya, dalam keseharian Nabi Muhammad juga terbiasa dengan gurauan. Ini erat kaitannya dengan kreativitas, erat kaitannya pula dengan otak kanan. Bedanya dengan gurauan orang zaman sekarang, gurauan Sang Nabi tidak berlebihan dan tidak mengelabui. Hanya untuk sekedar menghangatkan suasana. Adapun gurauannya yang paling terkenal adalah tentang ‘anak unta’ dan nenek-nenek di surga’.
Terlepas dari itu, untuk tujuan dakwah, Sang Nabi tidak pernah mengabaikan penceritaan dan kiasan, yang kebetulan dua-duanya juga turunan dari kreativitas dan otak kanan. Seperti yang kita maklum, pesan semata Cuma bisa menyergap sisi rasional manusia. Kalau plus penceritaan dan kiasan? Barulah bisa merangkul sisi emosional manusia. Pesan semata Cuma bisa mengungkapkan. Kalau plus penceritaan dan kiasan? Barulah bisa menghibur sekaligus membujuk.
Beberapa inventori otak kanan lainnya yakni empati, keramahan, keikhlasan, syukur, pemaknaan hidup, visi, imajinasi, intuisi, dan sintesis – yang kami yakin Nabi Muhammad tidak asing dngan itu semua. Selanjutnya, kami hanya akan menyoroti intuisi dan sintesis. Intuisi sendiri dapat diasah dengan sejumlah tehnik. Salah satunya, melalui perenungan dan ketaatan spiritual. Dalam sejarahnya, demi menemukan makna hidup yang sejati, Nabi Muhammad pernah mengasingkan diri dan menjalani perenungan selama bertahun-tahun. Intuisinya jadi terasah karenanya. Kendati setelah menjadi nabi ia selalu dibimbing melalui wahyu, namun intuisinya sendiri sangat tajam terhadap orang-orang  dan lingkungan di sekitarnya.
Uniknya, dalam buku the 100, Michael Hart menobatkan Nabi Muhammad sebagai figur paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia – mengalahkan figur besar mana pun. Menurut kami, sekurang-kurangnya ada dua alasan untuk itu. Pertama, Sang Nabi menerapkan sintesis. Kedua, Sang Nabi menerapkan metode duplikasi.
Ia menerapkan sintesis, maksudnya ia menempatkan dirinya sebagai generalis. Buktinya, seorang Muhammad pernah menjadi penggembala, pernah pula menjadi enterpreneur. Pernah menjadi orang miskin, pernah pula menjadi orang kaya. Pernah menjadi orang biasa, pernah pula menjadi nabi. Pernah menjadi panglima perang, pernah pula menjadi kepala negara. Pernah menjadi bujangan, pernah pula menjadi kepala rumah tangga. Dialah satu-satunya nabi yang memiliki rentang pengalaman sedemikian luas sehingga layak diteladani oleh siapa pun.
Ia menerapkan metode duplikasi, maksudnya ia memilih cara-cara yang sangat alami, sangat manusiawi, bisa diteruskan, dan bisa ditiru (duplicability), baik sebagai nabi, enterpreneur, panglima perang, kepala negara, maupun kepala rumah tangga.
Mari kita amati dan cermati satu per satu. Sebagai nabi, ia ditugaskan untuk menyampaikan kebenaran kepada umat. Lantas, cara apa yang ia pilih? Tidak dengan memperlihatkan mukjizat-mukjizat khas nabi, semisal memerintah jin, membelah lautan, atau menghidupkan orang mati, ia malah menggelar dialog dengan umatnya. Tentu, cara ini dapat diikuti oleh ustadz-ustadz di kemudian hari.
Demi menjadi enterpreneur yang berhasil, ia menjaga mutu, ia memelihara amanah, ia memegang janji. Bukan mengandalkan mukjizat-mukjizat khas nabi. Demi menjadi panglima perang yang berhasil, ia berlatih, ia bersiasat, ia berjuang. Bukan mengandalkan mukjizat-mukjizat khas nabi. Demi menjadi kepala negara yang berhasil, ia berempati, ia bervisi, ia bersinergi. Bukan mengandalkan mukjizat-mukjizat khas nabi. Jadi, ia memastikan seluruh pendekatan-nya – tanpa  terkecuali – sangat alami, sangat manusiawi, dapat di teruskan, dan dapat ditiru oleh segenap manusia.
Dan bersabdalah Sang Nabi suatu ketika, “Setiap Orang Adalah Pemimpin”. Itu artinya, setiap orang adalah teladan. Karena kami percaya sepenuhnya, kepemimpinan yang baik hanya dapat di capai melalui keteladanan yang baik. Tidak perlu di pertikaikan lagi, dengan sintesis dan metode duplikasi, Sang Nabi adalah teladan yang tiada duanya.

MULAILAH DENGAN YANG KANAN


Itulah petuah Nabi Muhammad SAW sekitar 14 abad yang silam. Apa artinya? Ternyata penafsirannya luas sekali. Salah satunya, dahulukan anggota tubuh sebelah kanan, baik dalam keseharian maupun dalam beribadah. Sementara itu, penafsiran lainnya menurut kami – juga menurut Ary Ginanjar dalam ESQ-nya, “mulailah dengan otak kanan”, atau, “utamakan otak kanan”. Apa penjelasannya?
Begini, para ahli yang mulai meneliti sejak 1930-an percaya bahwa otak kiri adalah otak rasional, yang erat kaitannya dengan kecerdasan intelektual (IQ), lebih bersifat logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus, serial (linier), mencari perbedaan, dan bergantung waktu.  Sementara itu, otak kanan adalah otak emosional, yang erat kaitannya dengan kecerdasan emosional (EQ), bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus, paralel (lateral), mencari persamaan, dan tidak bergantung waktu.
Oleh karena sifat-sifatnya itulah, otak kanan bisa mencuatkan empati, keramahan, keikhlasan, syukur, dan pemaknaan hidup. Bisa juga mencuatkan kreativitas, gurauan, penceritaan, dan kiasan, termasuk mencuatkan imajinasi, visi, intuisi, dan sintesis – yang mana itu semua mustahil dibersitkan oleh otak kiri. Konon, dualisme otak inilah yang memojokkan manusia berpikir serbabiner. Sebut saja, berhasil-gagal, untung-rugi, debit-kredit, halal-haram, surga-neraka, timur-barat, dan seterusnya.
Terlepas dari itu, sadarkah kita akan rambu-rambu di jalan raya yang bertulisakan “gunakan lajur kanan untuk mendahului.” Entah pernah terlintas atau tidak di benak anda, rupanya untuk meraih kesuksesan, perinta tersebut juga berlaku seratus persen. Jelasnya, “gunakan otak kanan untuk mendahului yang lain.”
Sekedar catatan, kami mengamati kultur Islam, Nasrani, bahkan Indonesia, familier dengan serentetan istilah serba-kanan yang seluruhnya identik dengan kebaikan. Contohnya saja, kalau Al-quran memuat istilah ‘golongan kanan’, maka injil memuat istilah ‘sebelah kanan’. Kalau orang Padang bilang, ‘langkah suok’ alias langkah kanan, maka orang batak bilang, ‘dalan siamun’ alias jalan yang kanan. Bangsa indonesia sendiri akrab dengan istilah ‘tangan kanan’. Burung garuda dalam pancasila pun menoleh ke kanan, apakah itu suatu kebetulan?.
Bahkan dalam bahasa inggriskebetulan sekali kata ‘kanan’ dan kata ‘benar’ sama-sama diterjemahkan menjadi ‘right’. Maka, bolehlah kami berasumsi bahwa kanan itu hampir selalu benar. Lebih lanjut, dalam bahasa inggris kebetulan pula kata ‘kiri’ dan kata ‘tertinggal’ sama-sama diterjemahkan menjadi ‘left’. Maka, blehlah kami berasumsi bahwa kiri itu hampir selalu tertinggal. Masalahnya, dunia pendidikan kita lebih memanjakan otak kiri. Maka mayoritas orang kuat otak kirinya.
Kembali soal visi. Apa sih maksudnya? Ketahuilah, terminologi lain untuk untuk visi adalah niat. Pasti kita masih ingat dengan pernyataan, “mulailah dengan yang kanan.” Pasti kita masih ingat juga akan maknanya, “mulailah dengan otak kanan.” Nah, itu semua kait-mengait dengan pernyataan, “ mulailah dengan niat.” Memang, otak kanan itu pemukiman bagi visi atau niat.

Kesimpulannya adalah mulailah dengan visi dan misi (Kanan), setelah itu barulah iringi dengan strategi dan taktik (Kiri). Niat dulu (Kanan), baru amalan (Kiri). Gambaran besar dulu (Kanan), baru detail (Kiri).

Saturday, August 13, 2016

PEMAHAMAN ANAK HIPERAKTIF

Hiperaktif atau biasa disebut GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS ( GPPH ) merupakan suatu pola perilaku anak yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan impulsif (semaunya sendiri). Anak Hiperaktif cenderung mengacu pada tidak adanya pengendalian diri sehingga sering mendapat hukuman
ataupun kecelakaan (Taylor, 1998). Menurut para ahli, Kelainan perilaku ini tidak jelas asal-usulnya. Perilaku tersebut merupakan kombinasi dengan sifat tertentu. Misalnya, Gelisah dan tidak mampu konsentrasi serta terus-menerus berbicara sehingga kadang prestasi mereka menurun.Perilaku mereka tanpa arah pasti, dan kadang memiliki rentang perhatian atau konsentrasi yang pendek dibanding teman-teman seusianya. Kecenderungan anak hiperaktif yang lain adalah keras kepala dan suka mengabaikan perintah.
Menurut Asosiasi Psikiater Amerika, GPPH / Hiperaktif memiliki tiga jenis yang berbeda dan kategori tersebut di gunakan secara meluas di negara lain :
1. GPPH / Hiperaktif tipe kombinasi
Tipe ini mudah dilihat sehubungan mereka kurang mampu memperhatikan aktivitas permainan atau tugas, perhatiannya mudah pecah, dan cenderung kehilangan. Mereka juga mudah berubah pikiran, impulsif, selalu aktif dan tidak dapat asyik dalam kegiatan yang menghabiskan waktu.

2. GPPH / Hiperaktif tipe predominan kurang mampu memperhatikan
Tipe ini dianggap sebagai “kadet luar angkasa” di kelas dan di lapangan bola. Mereka tidak diperhatikan oleh guru karena pendiam dan “kecil hati”, tetapi bukan berarti mereka “tidak ada”. Di kelas, mereka tidak memperhatikan guru, melainkan melihat langit-langit kelas atau di lapangan bola, mereka mengamati kupu-kupu, bukan bolanya, dan sering tampak melamun. Mereka tidak mendengar bila diajak bicara, dan kelihatannya tidak bisa mengikuti instruksi atau suatu kegiatan / proyek. Banyak yang mengeluh, “Mereka pelupa dan Kacau”

3. GPPH / Hiperaktif tipe predominan hiperaktif-impulsif
Tipe ketiga ini cenderung terlalu energik, lari ke sana-sini/ tidak bisa “diam”, dan “melompat seenaknya”. Hal demikian membuat heran setiap orang : mereka sering bisa menaruh perhatian di kelas dan kelihatan memang belajar, bahkan ketika seakan sedang tidak mendengarkan.
Berdasarkan penyebabnya, hiperaktif dibedakan dalam dua kelompok, yaitu faktor psikis dan fisik. Dari pemeriksaan fisik (neurolog), umumnya ditemukan bahwa, pada anak penderita hiperaktif tampak terjadi abnormalitas aktivitas otak. Data lain, seperti pematangan awal kelenjar-kelenjar di dalam tubuh, abnormalitas kelenjar-kelenjar tubuh, serta kerusakan atau terjadinya gangguan sistem saraf. Dari sisi psikologis, terjadinya tingkah laku hiperaktif lebih dipengaruhi oleh kurangnya perhatian atau cinta kasih orang tua. Akibatnya, jiwa anak mengalami kekosongan belaian kasih, yang mana, sebagai kompensasi atas kondisi tersebut anak mencoba mencari pemuasan diri melalui obyek lain atau tindakan untuk menggantikannya (Robinson, 1993).
Perjalanan anak GPPH sangat bervariasi, di mana gejaa dapat menetap sampai masa remaja atau dewasa, atau gejala dapat menghilang pada masa pubertas, seperti hiperaktivitas. Anak-anak dengan GPPH yang gejalanya menetap sampai remaja kurang lebih 15-20% adalah berada pada resiko tinggi untuk mengalammi gangguan tingkah laku akan berkembang menjadi gangguan kepribadian, anti social, di masa dewasanya.
Banyak faktor yang dicurigai sebagai faktor resiko timbulnya gangguan tingkah laku pada anak-anak penderita GPPH (Hiperaktif). Faktor-faktor resiko tersebut dapat dikelompokkan sebagai beikut :
1. Resiko biologis, yang terdiri dari adanya kehamilan yang terganggu, prematuritas, berat badan lahir rendah, trauma persalinan, asfiksia, serta pola penyakit keluarga.
2. Faktor resiko psikososial, mencakup antara lain : keintiman keluarga – termasuk ekspresi emosi, status anak dalam keluarga, serta kepadatan hunian atau banyaknya jumlah anggota keluarga.